Secara umum, ada
dua tipe pengusahaan tanaman tebu. Untuk Pabrik Gula swasta, kebun tebu
dikelola dengan menggunakan manajemen perusahaan perkebunan (estate) yang memiliki lahan HGU (Hak Guna Usaha) untuk pertanaman
tebunya. Untuk Pabrik Gula milik BUMN, sebagian besar tanaman tebunya dikelola oleh rakyat
yang disebut dengan sistem Tebu Rakyat Kemitraan (TRK).
Sistem Tebu Rakyat Kemitraan (TRK) sebagian besar dipilih masyarakat di Karasidenan Madiun menjadi pilihan usahataninya mempertimbangkan
beberapa alasan yaitu, peningkatan pendapatan, kesesuaian lahan, meningkatkan kemampuan,
menambah pengalaman dan lain sebagainya. Petani tebu difungsikan sebagai salah satu pemasok bahan baku untuk pengolahan. Dalam mengelola usahatani tebunya, petani sering dibimbing oleh Petugas
Lapangan dan Sinder Kebun Wilayah selaku pihak pabrik gula.
Sistem bagi
hasil, petani memperoleh sekitar 66% dari produksi gula petani, sedangkan Pabrik
Gula sekitar 34%. Petani tebu di Jawa secara umum didominasi (70%) oleh petani
kecil dengan luas areal kurang dari 1 ha. Proporsi petani dengan areal antara
1-5 ha diestimasi sekitar 20%, sedangkan yang memiliki areal diatas 5 ha,
bahkan sampai puluhan ha diperkirakan sekitar 10%. Bagi petani yang arealnya
luas, sebagian lahan mereka pada umumnya merupakan lahan sewaan.
Dalam mempertahankan usahatani
tebunya, petani menggunakan cara pola perputaran lahan dengan cara menyewakan
lahan yang dimiliki petani dengan potensi lahan yang telah menurun ke pihak pabrik gula dengan harapan mendapatkan uang sewa yang
digunakan untuk mengelola lahan lainnya yang memiliki potensi yang tinggi.
Selain itu petani juga mendapatkan dana ratoon dari pihak Dirjen Perkebunan sebagai dana pinjaman lunak untuk usahatani
tebu yang dimilikinya. Selain itu untuk meningkatkan
daya saing pasokan tebu yang dikelola, petani
tebu melakukan berbagai cara antara lain menanam varietas tebu yang berkualitas
untuk mendapatkan hasil yang maksimal, menggunakan sistem angkut tebu yang baik, dan terus
melakukan komunikasi dengan pihak Asosiasi Petani Tebu Rakyat (APTR) yang akan terus memantau kualitas dan jumlah pasokan tebu dari
petani.
Berdasarkan
keterangan pendapat dari 3 sample petani di Kabupaten Madiun, yang dapat mempengaruhi pasokan bahan baku tebu dari petani TRK
dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Jarak lokasi kebun tebu ke Pabrik
Gula
Pada hal ini, petani umumnya akan memasok tebu yang dikelolanya berdasarkan pertimbangan jarak
angkutan ke pabrik gula. Petani umumnya akan lebih memilih pabrik yang
berdekatan dengan lokasi kebun yang dimilikinya karena mempertimbangkan biaya
angkut hasil tebangan. Petani akan memilih pabrik yang lebih dekat dengan
lokasi kebun walaupun pabrik gula tersebut mematok harga beli sedikit lebih rendah dibanding dengan pabrik gula yang berada lebih jauh dengan lokasi kebun tetapi dapat membeli tebu petani dengan harga yang sedikit lebih tinggi. Biaya angkut
yang dikeluarkan dengan jarak yang lebih dekat akan impas. Selain itu petani
mempertimbangkan kualitas tebu, dengan
memilih pabrik gula yang lebih dekat maka diharapkan kualitas tebunya tetap
terjaga karena tidak memakan waktu yang lama dalam pengangkutan tebu ke pabrik
gula.
2. Tinggi rendahnya rendemen gula harian
Hal ini akan terlihat secara nyata bahwa pasokan tebu
dari petani akan semakin banyak bila pada saat melakukan kegiatan giling
terjadi peningkatan rendemen sehingga akan menguntungkan petani dengan sistem
bagi hasil yang dilakukan antara pabrik gula dengan petani tebu. Apabila
terjadi penurunan rendemen harian pada sebuah pabrik gula maka petani akan
memilih memasok tebunya ke pabrik gula yang memiliki rendemen yang lebih tinggi
dengan pertimbangan keuntungan yang lebih besar. Ternyata kendala tebu
rakyat yang ada bukan karena ketidakmampuan petani menanam tebu sehingga terkesan
pasokan tebu dari rakyat berkurang untuk pabrik gula tetapi lebih kepada belum
termotivasinya pabrik gula meningkatkan kinerja
instrumen di pabrik dalam meningkatkan rendemen tebu. Para petani kurang
antusias memasok tebunya ke sebuah pabrik gula yang belum bisa menjalin kerja sama yang
saling memuaskan dan menguntungkan antara petani tebu dan pabrik gula,
khususnya cara penentuan rendemen tebu yang ada di pabrik.
3. Pengaruh pola tanam dan giling dalam melayani petani
Berdasarkan agroklimat, khususnya
curah hujan, ada dua kalender pertanaman. Pola I adalah pengolahan tanah
dilakukan mulai bulan April dan penanaman dilakukan pada bulan Mei - Juni. Masa
panen dapat berlangsung pada bulan Mei hingga November. Pola II
adalah pengolahan tanah dilakukan pada September dan penanaman dilakukan pada
bulan Oktober dan November. Untuk pola ini, panen dilakukan pada bulan Oktober
dan November tahun berikutnya. Untuk dapat melakukan jadwal tanam dan
tebang/giling secara baik dengan harapan diperoleh produktivitas tebu dan
rendemen yang tinggi, maka pihak pabrik gula berusaha melakukan kerjasama
dengan kelompok tani dalam menyusun jadwal tanam dan tebang.
Namun demikian, perebutan waktu, khususnya waktu
tebang masih sering menjadi masalah. Para petani mengeluh bahwa mereka sering
tidak mendapat jatah tebang dari pabrik gula yang sesuai dengan harapan mereka. Di sisi lain pihak manajemen pabrik
gula menyebutkan bahwa pabrik gula sudah secara maksimal mengatur jadwal tebang
dan giling untuk memaksimalkan potensi secara keseluruhan. Keterbatasan kapasitas pabrik gula yang tidak bisa memenuhi harapan seluruh petani pada puncak giling mengakibatkan banyak petani
yang lebih memilih pabrik gula lain sebagai tempat pasokan tebunya.
4. Tinggi rendahnya harga gula
Harga gula di tingkat petani sering diatur oleh pemerintah dengan menetapkan sejenis
harga dasar. Pada saat ini, harga dasar tersebut dimodifikasi menjadi harga
talangan, sejenis harga minimum yang dijamin oleh investor (pihak swasta). Jika
harga gula petani melalui lelang lebih tinggi dari harga talangan, maka kelebihan
tersebut dibagi antara petani dengan investor dengan pembagian 50% untuk petani
dan 50% untuk investor. Sebaliknya apabila harga rendah maka akan mengakibatkan
penurunan jumlah usahatani tebu sehingga otomatis bahan pasokan tebu ke pabrik
gula akan berkurang karena petani akan lebih memilih usahatani lain yang lebih menguntungkan.
5. Intensifnya kegiatan impor Gula Rafinasi dalam skala besar
Dalam mulai sulitnya mencari lahan
tebu di pulau Jawa, saat ini pun mulai banyak
munculnya pembangunan pabrik gula rafinasi, maka peran pengawasan pemerintah
menjadi sangat penting. Kegiatan yang perlu diawasi adalah agar
pabrik-pabrik gula yang ada di pulau Jawa tidak mengubah kegiatan pengolahan
tebu mereka menjadi kegiatan pengolahan tebu berbasis rafinasi. Hal tersebut akan
menabrak kebiasaan yang ada dan harus tetap memprioritaskan menggiling
tebu petani.
Dikhawatirkan banyaknya kegiatan impor gula rafinasi mengakibatkan nasib tebu petani jadi terlantar dan bahkan merugi. Jika tidak ditahan laju pertumbuhannya dan berkembangnya akan banyak pabrik gula yang awalnya adalah pabrik gula dengan sistem konvensional berubah menjadi pabrik gula berbasis rafinasi sehingga akan bisa mengkhawatirkan nasib petani tebu dan pasokan tebunya. Dari sini peran pemerintah menjadi sangat dominan untuk kepentingan semua pihak baik petani, konsumen maupun pabrik gula itu sendiri. Seharusnya pabrik - pabrik gula yang sudah ada sekarang memang perlu diproteksi keberadaannya agar tidak terlalu cepat mengubah sistem pengolahannya karena disamping sudah puluhan bahkan ratusan tahun berdiri, juga karena menyangkut nasib ribuan bahkan ratusan ribu petani yang akan berpengaruh pada keberadausahatani tebu dan pasokan tebunya. Pabrik - pabrik gula di pulau Jawa yang secara historis sudah berpengalaman ratusan tahun dalam industri gula agar dapat memaksimalkan kekuatan pengalaman yang sudah dimiliki.
Disamping itu harus tetap lebih kreatif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru untuk mengimbangi peningkatan pola kearah langkah - langkah strategis dan inovatif untuk meningkatkan dan menjaga hubungan baik dengan petani tebu dengan pembenahan kualitas rendemen serta peningkatan efisiensi pabrik maupun manajemennya. Untuk program revitalisasi pabrik gula di Jawa seharusnya tidak hanya difokuskan kepada penggantian mesin, sistem pengolahan gula dan peningkatan kapasitas saja tetapi juga harus dilihat situasi dan kondisi yang berkembang ditengah masyarakat.
Dikhawatirkan banyaknya kegiatan impor gula rafinasi mengakibatkan nasib tebu petani jadi terlantar dan bahkan merugi. Jika tidak ditahan laju pertumbuhannya dan berkembangnya akan banyak pabrik gula yang awalnya adalah pabrik gula dengan sistem konvensional berubah menjadi pabrik gula berbasis rafinasi sehingga akan bisa mengkhawatirkan nasib petani tebu dan pasokan tebunya. Dari sini peran pemerintah menjadi sangat dominan untuk kepentingan semua pihak baik petani, konsumen maupun pabrik gula itu sendiri. Seharusnya pabrik - pabrik gula yang sudah ada sekarang memang perlu diproteksi keberadaannya agar tidak terlalu cepat mengubah sistem pengolahannya karena disamping sudah puluhan bahkan ratusan tahun berdiri, juga karena menyangkut nasib ribuan bahkan ratusan ribu petani yang akan berpengaruh pada keberadausahatani tebu dan pasokan tebunya. Pabrik - pabrik gula di pulau Jawa yang secara historis sudah berpengalaman ratusan tahun dalam industri gula agar dapat memaksimalkan kekuatan pengalaman yang sudah dimiliki.
Disamping itu harus tetap lebih kreatif dalam menciptakan terobosan-terobosan baru untuk mengimbangi peningkatan pola kearah langkah - langkah strategis dan inovatif untuk meningkatkan dan menjaga hubungan baik dengan petani tebu dengan pembenahan kualitas rendemen serta peningkatan efisiensi pabrik maupun manajemennya. Untuk program revitalisasi pabrik gula di Jawa seharusnya tidak hanya difokuskan kepada penggantian mesin, sistem pengolahan gula dan peningkatan kapasitas saja tetapi juga harus dilihat situasi dan kondisi yang berkembang ditengah masyarakat.
Bab Aspek Khusus Tugas Akhir
Diploma 3 di Politeknik Perkebunan LPP Yogyakarta
Praktek Kerja Lapang III :
Praktek Kerja Lapang III :
"Manajemen Budidaya Tanaman Tebu di PT PG Rajawali I
(RNI Group) Pabrik Gula Rejo Agung Baru Madiun"
(RNI Group) Pabrik Gula Rejo Agung Baru Madiun"
Writed By
Ilmal Bani Hasyim
Apakah Anda mencari pemberi pinjaman pribadi? Apakah Anda membutuhkan pinjaman segera? Apakah kamu memiliki kredit buruk? Saya dapat membantu Anda mengamankan pinjaman dengan suku bunga serendah 2%. 100% dana dengan dokumentasi minimal. Perusahaan pinjaman kami bersedia memberikan segala jenis pinjaman sesuai pilihan Anda selama Anda dapat membayar kembali. Kami tidak memerlukan formulir apapun. Suku bunga pinjaman kami fleksibel karena kami memberikan dana pinjaman kami dengan bunga sebesar 2%. Kami adalah pemberi pinjaman pinjaman yang andal dan kami meyakinkan Anda bahwa jika Anda mengikuti prosedur langkah demi langkah kami, Anda akan mendapatkan pinjaman Anda disetujui dan ditransfer kepada Anda. Mohon kembali kepada saya melalui surat kami: {lendersuccess@gmail.com} jika Anda tertarik untuk mendapatkan pinjaman sehingga saya dapat memberi Anda lebih banyak informasi mengenai persyaratan dan kondisi pinjaman kami
BalasHapusUntuk mengakses kelayakan Anda, berikan saya rincian berikut ini:
Nama lengkap:
Alamat:
Pendapatan bulanan :
Jumlah pinjaman:
Durasi Pinjaman:
Tujuan Pinjaman :
Umur:
pendudukan:
Nomor telepon:
Scan Copy Kartu Identitas Anda dan foto Anda:
Tanggal lahir :
SUKSES PINJAMAN PERUSAHAAN
(lendersuccess@gmail.com)
,,.,KISAH NYATA ,
BalasHapusAslamu alaikum wr wb..Allahu Akbar, Allahu akbar, Allahu akbar
Bismillahirrahamaninrahim,,senang sekali saya bisa menulis dan berbagi kepada teman2 melalui room ini, sebelumnya dulu saya adalah seorang pengusaha dibidang property rumah tangga dan mencapai kesuksesan yang luar biasa, mobil rumah dan fasilitas lain sudah saya miliki, namun namanya cobaan saya sangat percaya kepada semua orang, hingga suaatu saat saya ditipu dengan teman saya sendiri dan membawa semua yng saya punya, akhirnya saya menaggung utang ke pelanggan saya totalnya 470 juta dan di bank totalnya 800 juta , saya stress dan hamper bunuh diri anak saya 2 orng masih sekolah di smp dan sma, istri saya pergi entah kemana dan meninggalkan saya dan anakanaknya ditengah tagihan utang yg menumpuk, demi makan sehari hari saya terpaksa jual nasi bungkus keliling dan kue, ditengah himpitan ekonomi seperti ini saya bertemu dengan seorang teman dan bercerita kepadanya, Alhamdulilah beliau memberikan saran kepada saya, dulu katanya dia juga seperti saya stelah bergabung dengan KI JAMBRONG hidupnya kembali sukses, awalnya saya ragu dan tidak percaya tapi selama satu minggu saya berpikir dan melihat langsung hasilnya, saya akhirnya bergabung dan menghubungi KI jambrong di No 0853-1712-1219. Semua petunjuk AKI saya ikuti dan hanya 3 hari Astagfirullahallazim, Alhamdulilah Demi AllAH dan anak saya, akhirnya 5M yang saya minta benar benar ada di tangan saya, semua utang saya lunas dan sisanya buat modal usaha, kini saya kembali sukses terimaksih KI JAMBRONG saya tidak akan melupakan jasa AKI. JIKA TEMAN TEMAN BERMINAT, YAKIN DAN PERCAYA INSYA ALLAH, SAYA SUDAH BUKTIKAN DEMI ALLAH SILAHKAN HUB AKI JAMBRONG DI 0853-1712-1219. (TANPA TUMBAL/AMAN).
ANDA JUGA BISA BERKONSULTASI MASALAH LAIN SEPERTI : TOGEL,PELARIS,SANTET,TUYUL,PERCINTAAN/ASMARA ATAU MASALAH GAIB LAINNYA.
INI TIDAK AKAN BERHASIL TANPA ADA KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN DALAM DIRI ANDA SENDIRI
Catatan: satu kata sudah cukup untuk orang bijak dan terima kasih banyak atas bacaan kesaksian dan kabar baik saya
Tuhan memberkati kalian semua!